bersyukur

huft,,,
makasih Allah dah nunjukin dy sblmm dy bnr" q sk....
beruntungnya Q....
Alhamdulillah

Read Users' Comments (0)

KOTAK


Band Kotak yang baru saja menggelar mini konser bertajuk 'Kotak Beraksi' di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM) semalam, ternyata sebagai pemanasan untuk mulai menggarap album ketiga mereka. Tantri sang vokalis membocorkan album terbarunya nanti akan kembali tampil ngerock seperti di album pertama.

“Konsep album ketiga sama dengan sebelumnya. ada benang merah, tapi di sini agak ngerock abis. Dan mungkin agak balik ke album pertama,” papar Tantri, Rabu (17/2/10).

Band yang digawangi Tantri (vokal), Chua (bass), Shella (gitar), dan Posan (drum) ini berusaha untuk selalu membuat materi terbaik. Mereka terbentuk dari sebuah ajang audisi bakat.

Salah satu lagu yang menjadi materi di album ketiga adalah Cuci Mata. Lagu yang diciptakan Shella ini bercerita tentang anak remaja yang bosan dengan kehidupan di sekitarnya.

Posan mengatakan perjalanan Kotak masih panjang. Hingga kini, menjelang album ketiga membuat masing-masing personel semakin mengenal karakter masing-masing

“Meskipun ada beberapa gender laki-laki dan perempuan, mungkin bisa dibilang Kotak lebih banyak mengalirnya,” tukas Posan.

Untuk kompak, Kotak mencoba terus membangun saling pengertian. Apalagi di saat tur, kata Posan, mereka sering kerap jenuh karena terlalu sering bertemu, “Pas di Jakarta, kita pasti misah dengan aktivitas masing-masing. Biar baru nanti kalau ada kerjaan baru, kita kumpul lagi,” tutupnya.

Read Users' Comments (0)

Cantik


Tahukah kamu bahwa tubuh yang terawat baik mencerminkan kecantikan dari dalam dan dari luar? Namun saat haid, tidak sedikit wanita luput memperhatikan hal tersebut. Masalahnya, emosi labil yang timbul akibat hormon turun-naik menjelang atau ketika haid, seringkali membuat wanita moody untuk merawat penampilannya.

Sebut saja gara-gara perasaan tertekan, kamu malas cuci rambut berhari-hari dan lupa menyisirnya. Atau akibat stress menahan rasa nyeri haid, selera berpakaian kamu turun sehingga dalam memilih baju dan warna pun asal-asalan.

Nah, jika dibiarkan berlarut-larut, hal itu akan semakin membebani kamu. Pasalnya, kamu bukan saja semakin tidak nyaman dengan diri sendiri. Orang-orang di sekitar kamu pun, menjadi risih dengan kehadiran kamu.

Oleh karena itu, jangan biarkan masalah datang bulan menghalangi kamu untuk tetap bisa tampil cantik dan prima saat melakukan berbagai aktivitas. Bingung bagaimana caranya? Tidak usah khawatir, Anda dapat mengikuti tips-tips perawatan dari luar dan dari dalam berikut ini.

Perawatan Luar

Rambut
• Say no bad hair day! Rambut kotor, kusut, dan bau membuat kepala terasa berat. Tapi rambut bersih dan bersinar, membuat kepala dan beban terasa lebih ringan.
• Rajin mencuci rambut secara rutin.
• Pergilah ke salon untuk hair treatment. Misalkan hair spa, creambath, atau sedikit pijatan di kepala untuk mengendurkan ketegangan pikiran Anda.

Wajah

• Rajin mencuci muka atau membersihkan wajah setelah seharian beraktivitas, setelah menggunakan make-up, atau sebelum tidur.
• Gunakan masker yang sesuai dengan kulit sedikitnya seminggu sekali.
• Berikan pijatan ringan pada wajah Anda untuk relaksasi.
• Jangan ragu mengoleskan make-up yang sesuai dengan aktivitas untuk menunjang penampilan Anda. Jika Anda terlihat cantik, perasaan Anda otomatis ikut senang.
• Hindari penggunaan make-up yang membuat kulit wajah gatal dan panas. Hindari juga penggunaan warna-warna make-up yang tidak sesuai dengan kulit Anda.
• Siapkan kertas minyak dalam tas Anda. Saat haid, produksi keringat/minyak dapat berlebih. Jadi jangan biarkan wajah Anda mengkilap oleh minyak dan keringat.
• Gunakan sunblock untuk melindungi kulit dari terpaan sinar matahari yang terlalu terik dan dapat menyebabkan kelainan pada kulit.

Tubuh

• Mandilah secara rutin, minimal 2 kali sehari, mengingat haid dapat memicu bau tidak sedap keluar dari tubuh.
•Gunakan deodorant untuk mengatasi bau badan.
• Semprotkan body spray atau parfum aroma favorit. Wangi yang menyenangkan akan memberi kesan segar.
• Pilihlah warna-warna pakaian yang ceria atau memberikan aura gembira pada diri kamu. Tinggalkan sejenak warna-warna gelap atau kelabu yang memberikan suasana suram. Padu-padankan hingga tampak serasi di diri kamu.
• Berolahragalah agar aliran darah lancar dan kotoran terbuang melalui keringat. Olah raga juga membantu membakar lemak yang tertimbun dari makanan-makanan yang dikonsumsi berlebihan akibat nafsu makan tak terkontrol saat PMS.

Perawatan dalam

• Berilah terapi bagi jiwa dengan berpikir jernih dan tenang dalam memandang segala sesuatu. Meski emosi labil, tapi sebenarnya pikiran kamulah yang mengaturnya. Kuasai diri dan jangan biarkan diri kamu dikendalikan oleh emosi.
• Ingatlah bahwa pikiran yang kusut akan membuat wajah berkerut. Penampilan pun terlihat berantakan meski kamu telah bersusah-payah berdandan. Sebaliknya, jika pikiran positif maka air muka akan berseri-seri dan mata pun bercahaya karena inner beauty Anda terpancar.
• Perbanyak mengonsumsi buah-buahan, air putih, dan sayuran sebagai sumber nutrisi agar kulit semakin bersinar dan membantu peremajaan kulit.
• Minum KIRANTI sejak 3 hari sebelum, selama, hingga 3 hari setelah menstruasi. Hal ini sangat dianjurkan untuk mencegah segala masalah datang bulan seperti nyeri haid, keputihan, perut kembung, atau bau badan yang dapat membuat Anda menjadi tidak percaya diri dan kurang nyaman dengan diri sendiri. (*)

Read Users' Comments (0)

Stop Making Mistake


Sering banget kita salah memilih atau menggunakan produk. pengennya tambah cantik, eh jadinya malah kacau, bisa bikin rasa percaya diri turun tuh. Ada tips bagus yang bisa tambah pengetahuan kita nih, selamat menyimak…

Don’t overdo skin treatment.

(Jangan terlalu banyak menggunakan produk perawatan kulit)

Gimana sih kita bisa tau kalo pembersih muka, lotion atau scrub yang kita gunakan emang beneran cocok sama kulit kita??gampang banget cara taunya tinggal perhatiin apakah kulit kita terlihat lebih bagus atau sebaliknya.

Menurut Jeffrey Dover, MD, associate clinical professor of dermatology at Yale School of Medicine and author of The Youth Equation “ saya melihat banyak sekali wanita yang berpikir kalo produk tesebut bikin kulit terlihat berwarna pink atau terkelupas, berarti produk tersebut bekerja dengan baik, padahal sebenarnya tidak seperti itu. Kulit yang sedang terkelupas membuat pelembab susah menyerap dan susah juga melawan radikal bebas. Pak Dover lebih menyarankan untuk menggunakan scrub, tidak lebih dari satu minggu sekali, dan jika masih terjadi iritasi berarti produk tersebut mengandung parfum, jadi lebih baik cari produk yang bertuliskan “fragnance-free”
Don't Spritz Fragrance Directly on Your Hair(jangan langsung menyemprotkan parfum ke rambut)
suka langsung nyemprotin parfum ke rambut kamu??jangan lagi di lakuin yaaa, karena kebanyakan parfum itu mengandung alcohol dan kalo langsung di semprot ke rambut bisa bikin rambut kering, jadi lebih baik semprot di tangan aja, trus di tepuk-tepuk setelah itu baru deh usapin ke rambut dengan jarimu. Dengan begitu kandungan alkoholnya bias diminimalkan.
Don't Rely on the SPF in Your Foundation(jangan mengandalkan SPF yang ada di foundation kamu)

Untuk praktis dan simple kadang kita maunya punya satu produk yang bisa untuk foundation juga ada sun block-nya juga, padahal lebih baik menggunakan secara terpisah, jadi pakai pelembab yang mengandung SPF( sun protector factor), diamkan beberapa lama supaya menyerap setelah itu baru gunakan foundation.

Asikkk pengetahuannya jadi bertambah kan setelah baca artikel ini, cepetan kasih tau ke mama atau tante kamu, dan teman-teman kamu yang lain.

Read Users' Comments (0)

The Love in Monitor



“Gimana nggak kesel. Coba bayangin, tengah malam saya harus bangun karena suara HP. Pas saya angkat, nggak ada jawaban. Ngeggangu orang tidur saja,” terang Rehan panjang lebar. Temannya hanya manggut-manggut, entah paham apa nggak.

Tiit…tiiit…titit…Rehan terbangun dari tidurnya ketika HP-nya berbunyi tiga kali pas di dekat daun telinga. Ia bangkit dengan mata masih terpejam sambil tangannya mencari barang antik itu. Setelah menemukan HP tersebut yang berada di tempat tidurnya, ia menekan tombol.
“Ya, halo? Siapa ini?”
Hanya suara detak jarum jam yang terdengar.
Diletakkan kembali HP itu. Setelah dari pihak yang
menelepon tak ada jawaban sama sekali. Rehan pun
beranjak dari tempat tidur untuk mengambil air minum yang berada di atas meja belajar. Sebab ia suka kehausan bila bangun tidur. Dengan langkah lunglai tangannya mengusap-usap matanya yang merah dan sepat. Glek!!! Segelas besar, air ia habiskan. Kayak orang habis lari jarak 10 kilo saja. Rehan kembali lagi ke tempat tidur. Sebelumnya ia melihat jam di dinding kamarnya. Sehingga ia hanya menghembuskan nafas panjang, dan berlalu tidur. Tapi beberapa menit
kemudian. Tiit…tiiit…tiitit…
HP-nya berbunyi lagi. Tapi kali ini Rehan langsung
bangun dan mengambil HP tersebut.
“Halo? Siapa ini?” teriaknya kesal.
Lagi-lagi hening yang di dapat Rehan. Ia lalu bangkit dan menyimpan HP-nya ke dalam lemari. Diselipkannya HP itu di lipatan baju paling dalam.
“Rasain!” Sambil menutup pintu lemari dan mengunci rapat-rapat.
Tengah malam begini, masih saja iseng. Siapa sih?
Jadi penasaran nih. Kalau saja tahu orangnya, akan saya hajar. Tapi, masa sih teman-teman. Kayak nggak ada kerjaan lain saja. Tapi mungkin nggak ya?
Ah, sebodoh amat. Nanti saja saya tanyain satu-satu besok. Bisik hati Rehan. Pikirannya melayang ketika ia sudah berada di tempat tidur.
Lalu setelah itu ia pun menutupi seluruh tubuhnya
dengan selimut. Supaya tidak ada lagi yang mengganggu tidurnya. Rehan pun terpejam pulas.
Tok, tok, tok!!!
Suara gaduh di balik pintu.
“Halo….get up man…!” Seseorang memanggil dari luar kamar. Rehan hanya beringsut di tempat tidur dan menutupi kembali dengan selimut. Matanya masih berat untuk terbuka.
“Halo…Rehan… bangun! Sudah jam berapa ini. Tidur kok kayak mayat sih. Ayo cepat bangun!” suara dari luar pintu terdengar berteriak.
Rehan bangun dan bergegas membuka pintu kamarnya yang terkunci. Dibukanya pintu kamar tersebut. Rehan berbalik ke tempat tidurnya. Tapi buru-buru orang yang tadi di luar itu masuk dan menarik telinganya.
“Eh, mau kemana lagi. Bukannya cepetan mandi dan pergi ke sekolah. Ini malah mau tidur lagi,” kata Mamanya kesal. Nggak biasanya Rehan bangun telat. Biasanya kan ia
lebih awal bangun. Tapi, hari ini mungkin lagi kena
sial kali ye…!
“Iii…iya, Ma. Ampun.” Tangannya menarik tangan Mama dari telinganya, lalu menatap Mamanya yang lagi pasang wajah marah.
“Kamu tuh gimana sih? Mama sudah teriak–teriak, kamu enak tidur lagi. Ngapain aja semalaman heh?” Cerca Asih, mamanya.
“Huaaahk.”
Rehan mengeliat merentangkan kedua tangannya. Lalu mengambil handuk yang tergantung di gantungan baju.“Emang sekarang jam berapa Ma?” tanya Rehan pada Mamanya yang sedang membereskan tempat tidur.
“Jam setengah tujuh kurang lima menit.”
Sontak Rehan langsung melek lebar-lebar, setelah
mendengar jawaban Mama.
“Ulangi lagi Ma. Jam berapa?”
“Setangah Tujuh…”
Suara Mama mengguncangkan pikiran Rehan.
“Waduh! Kesiangan nih.” Buru-buru Rehan menuju kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan air. Sedangkan Mamanya menyiapkan seragam sekolah dan sarapan untuknya setelah membereskan tempat tidur.
Di dalam kamar Rehan sibuk sendiri. Memakai baju dan menyisir rambutnya yang sedikit gondrong. Lalu, mengambil buku pelajaran yang tertumpuk di atas meja belajar. Tetapi, ia berpikir sejenak mencari sesuatu yang belum ia bawa. Sebuah barang antik yang mungil.
Dia mengingat-ngingat HP-nya terakhir ia simpan di mana. Setelah beberapa menit HP tersebut ditemukannya ada di dalam lemari di lipatan baju.
Setelah semuanya selesai dan siap, Rehan berangkat ke sekolah tak lupa memakan sepotong roti dan pamit.
Rehan langsung cabut dengan motor Suzuki Smash-nya. Tapi, HP-nya belum ia buka sama sekali. Ia langsung menaruhnya ke dalam tas.
Si raja siang sudah menyebarkan sinar emasnya ke
seluruh permukaan bumi. Pepohonan berseri-seri
menyambut kedatangan si raja siang. Sampai beberapa hewan saling bercanda gurau dengan sejenisnya. Waktu telah menunjukan angka 07.15 WIB. Berarti jam sekolah sudah masuk. Rehan sudah berada di kelas,
meskipun terlambat lima menit. Beruntung guru mata pelajarannya telat, jadi ia nggak kena strap deh.Rehan sekolah di SMA Negeri Satu. Sekolah itu disebut sekolah favorit. Karena selain fasilitasnya bagus, siswa-siswinya juga tajir dan smart. Rehan di sekolah kelas 2 IPA 1 yang dikategorikan sebagai kelas paling super. Sebab, di kelas 2 IPA 1 anak-anaknya oke banget otaknya. Juga siswinya bening dan tak kalah dengan siswa cowoknya yang bikin cewek kelas lain
histeris. Terutama Rehan yang sering dibanggakan.
Sudah ganteng dan senyumnya itu man… bikin mata cewek yang melihatnya berbinar-binar. Tapi yang dilihatin cuek saja. Bisa-bisa, huuuh gawat gitu lho! Bel jam istirahat telah berdentang. Semua siswa yang berada di kelas keluar menuju tempat jajanan di kantin sekolah. Tapi ada juga yang masih ingin berdiam di kelas.
“Mat, kamu semalam misscall saya kan?” Rehan langsung interogasi temannya.
“Ah, nggak tuh Han. Justru dari kemarin HP saya lagi KO. Habis pulsanya,” jawab Hikmat berpindah tempat duduk.
“Lantas siapa?”
“Coba saja tanya sama si Arman. Dia kan baru beli HP tuh. Siapa tahu dia.”
Tiba-tiba Arman masuk kelas dengan mulut penuh
makanan. “Nah…itu orangnya datang.” Hikmat langsung menarik
Arman yang lagi asyik ngunyah.
“Man, kamu kan yang ngerjain saya tengah malam.”
Rehan mendekatkan wajahnya.
“Nyam…nyam…, nggak tuh.” Arman hampir terselak.
“Emangnya ada apa sih?” tanya Andi yang tiba-tiba muncul.
“Tahu tuh si Rehan. Kayaknya genting banget.” Hikmat menimpali.
“Gimana nggak kesel. Coba bayangin, tengah malam saya harus bangun karena suara HP. Pas saya angkat, nggak
ada jawaban. Ngeggangu orang tidur saja,” terang
Rehan panjang lebar. Temannya hanya manggut-manggut, entah paham apa nggak.
“Oh, jadi begitu.” Si Pandir nongol juga. Meski lain
kelas, ia ikut nimbrung. Sedangkan yang lain hanya
menatapnya.
“Iya juga tuh. Kalau ketahuan orangnya kita gembreng saja bareng-bareng.” Sela Andi mengompori teman-teman.
“Iya!” Serempak yang lain ikut emosi. Tetapi Rehan tidak menggubris, ia membuka tasnya dan mengambil HP itu. Setelah dipijit tombol-tombolnya dan membuka kotak panggilan yang penuh dengan nomor tak jelas siapa yang punya, ia membuka kotak SMS. Ternyata penuh dengan nama yang nggak ia kenal. Tapi romantis.
“Teman-teman lihat nih,” Rehan menunjukkan monitor HP-nya. Serentak mereka mengerubunginya membentuk lingkaran.

Dari : Cinta
Hai….cowk? Mau dong kenalan.
Who am I and look for me?

Dari: Kasih
I like you. Cause ur handsome. See u and bye….

Dari: Shiver
Only yu can…?
I will come for yu.
Temannya tertawa terbahak-bahak. Setelah membaca SMS tersebut. Rehan hanya menatap sinis kepada teman genknya itu. Dalam hati Rehan menggerutu, melihat respon temannya. Bukannya kasih ide buat menyelesaikan kasus ini, eh malah kegirangan. Rehan kesal. Marah bercampur malu.
“Udah, udah! Kok kalian jadi tertawa sih?” bentak
Rehan lalu menyimpan HP itu ke dalam saku bajunya. Teman-temannya masih terpingkal-pingkal.
“Kalian gimana sih. Bukannya bantuin.”
Rehan pasang tampang cemberut.
“Yo… gitu aja marah. Iya deh, kita bantuin.” Andi
menimpali pernyataan Rehan tadi.
“Tenang aja, Han. Kita bantu kok. Tapi lucu juga
ya…hahaha.” Mereka tertawa lagi.
“Nekat juga tuh cewek. Emangnya nggak ada cowok lain.
Beraninya hanya SMS doang. Huuh cemen…!” kata Arman dengan gayanya yang ceplas-ceplos.
“Mendingan kerjain lagi saja. Biar kapok.”
“Iya Han.”
Bukannya ngasih ide. Eh, temannya banyak yang
ngedukung. Supaya ngebalas SMS itu. Rehan jadi serba salah. Terpaksa ia harus berusaha mencari tahu orang tersebut.
Sampai bel masuk, mereka yang di dalam kelas 2 IPA 1 pecah menduduki tempat duduknya. Ada juga yang keluar karena kelasnya bukan di situ. Hingga jam mata pelajaran terakhir selesai dan bel pulang berdentang, Rehan masih nggak ngeh!
Rehan pulang dengan perasaan dongkol karena
teman-temanya hanya bisa mengolok-olok. Tidak ada ide dari temannya yang masuk dalam otaknya. Meski harus pusing tujuh keliling, Rehan harus mencari dengan caranya sendiri.
Siang hari cerah. Butir-butir kristal membasahi baju sekolahnya. Rehan sampai di depan rumahnya yang berada di komplek Hegar Alam, setelah melewati tiga kampung. Tetapi sebelum masuk, sebuah mobil Escudo blue berhenti di rumah besar, yang baru seminggu ditempati. Rumah itu pas di depan rumahnya. Jadi boleh di bilang tetangga baru. Tapi?
Seorang cewek yang keluar dari mobil itu. Tingginya yang semampai dan kulitnya yang putih mirip dengan Artis Alyssa Soebandono. Dengan baju seragam putih abu-abu yang masih melekat di tubuh, ia melambaikan tangan ke Rehan. Rehan yang menatap dari depan rumah hanya balas dengan senyum. Namun, ia merasa heran
dengan cewek yang belum ia kenal ini. Kok, bisa tahu dengannya dari siapa? Ketemu juga baru kali ini. Eh, tuh cewek sudah seperti kenal dekat saja. Cantik juga. Siapa ya namanya? Pengin kenalan nih. Tapi, kok atribut seragam itu mirip dengan sekolah….

Read Users' Comments (0)

Film yang lucu n romantis




SENIN HINGGA JUMAT PUKUL 15:30 WIB

Brilliant Legacy, Pengganti BBF yang Lebih Heboh


Dikutip dari Tabloid Bintang Indonesia Edisi 976 | Tahun XIX | Minggu Keempat Januari 2010 seperti dilaporkan Rizki Adi Abeba [Edisi Online: Jumat, 22 Januari 2010] — TIGA drama Korea paling fenomenal tahun 2009 tayang di Indosiar berturut-turut. Setelah Boys Before Flowers (BBF) dan Queen Seon Deok yang bikin heboh, kini tayang Brilliant Legacy, menggantikan tayangan rerun BBF setiap Senin-Jumat jam 15.30 WIB.

Brilliant Legacy atau juga dikenal dengan judul Shining Inheritance pasti jadi serial Korea yang paling diidam-idamkan penonton setelah mendengar kehebohannya tahun lalu. Saat BBF masih hot dibicarakan, kemunculan Brilliant Legacy yang tayang tak lama setelah BBF mencengangkan publik dengan ratingnya yang spektakuler, sampai 41,3 persen! Sementara BBF yang dahsyat itu saja hanya mencetak angka maksimal 36 persen.

Apa yang membuat drama yang digarap sutradara Jin Hyuk ini begitu fenomenal, rupanya bukan properti mewah dan bujet besar, bukan pula aktor-aktor papan atas berhonor puluhan juta won. Duo Lee Sung Gi dan Han Hyo Joo pun bukan duo aktor dan aktris yang ditunggu-tunggu, namun terbukti berhasil menciptakan chemistry klop.

Serial ini digarap sebagai drama Korea pada umumnya. Tipikal kisah Cinderella dengan kisah cinta yang mudah ditebak. Ada pertentangan antara si miskin dan si kaya, cinta segi empat, dan perebutan harta.

Tapi harus diakui, di luar duet Lee Seung Gi dan Han Hyo Joo yang cukup menggemaskan — banyak yang bilang di episode awal Lee Seung Gi mirip Rain dan Han Hyo Joo mirip Song Hye Kyo di Full House, serial produksi SBS TV ini memiliki kekuatan dahsyat dalam menyampaikan pesan moral.

Melalui tokoh Nenek Jang, penulis skenario Soo Hyun Kyung membuat teori masuk akal: orang yang hanya menggunakan akal licik dalam mendapatkan harta tak akan mendapat kekayaan sejati. Sesungguhnya harta dan cinta sejati akan diperoleh mereka yang mau bekerja keras dan tulus dalam bertindak.

Di serial ini, tokoh Woo Hwan yang merupakan cucu pengusaha kaya-raya diwajibkan bekerja dari bawah menjadi pelayan, dengan uang saku 10 ribu won setiap hari, tanpa kartu kredit dan kendaraan mewah. Jika tak mau bekerja, jangan harap boleh hidup di rumah mewah dan fasilitas enak.

“Brilliant Legacy membuktikan, drama dengan pesan moral di dalamnya akan memenangkan hati dan pikiran publik,” ulas Jeong Deok Hyeon, seorang pengamat budaya pop Korea.

“Brilliant Legacy memiliki konflik dramatis di antara karakter-karakternya, yang memang harus ada dalam sebuah drama. Dan ada pula plot menarik dan menyentuh dengan topik universal seperti cinta dan keluarga. Di sini ada kisah romantis yang manis di antara pemuda-pemudi cakep, yang menjadi bonus untuk penonton. Mengingat faktor ini, saya pikir drama ini memiliki daya tarik untuk penonton pria dan wanita dari segala usia,” tambahnya.

Pemain Brilliant Legacy

* Lee Seung Gi sebagai Sun Woo Hwan
* Han Hyo Joo sebagai Go Eun Sung
* Bae Soo Bin sebagai Park Jun Se
* Moon Chae Won sebagai Yoo Seung Mi
* Kim Mi Sook sebagai Baek Sung Hee
* Min Young Won sebagai Lee Hye Ri (teman Eun Sung)
* Yun Joon Suk sebagai Go Eun Woo
* Jung Suk Won sebagai Jin Young Suk (teman Hwan)
* Han Ye Won sebagai Sun Woo Jung
* Ban Hyo Jung sebagai Jang Sook Ja
* Yoo Ji In sebagai Oh Young Ran (ibu Hwan & Jung)
* Kim Jae Seung sebagai Lee Hyung Jin
* Son Yeo Eun sebagai Jung In Young
* Choi Jung Woo sebagai Park Tae Soo
* Lee Seung Hyung sebagai Pyo Sung Chul
* Jun In Taek sebagai Go Pyung Joong (ayah Eun Sung)
* Baek Seung Hyun sebagai Manajer Lee Joon Young
* Park Sang Hyun sebagai Park Soo Jae
* Tae Hwang sebagai pelayan

Sinopsis Brilliant Legacy a.k.a Shining Inheritance Episode 1

Tayang Perdana: Jumat, 15 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83865/brilliant-legacy-episode-1 [Edisi online: Kamis, 14 Januari 2010] — Kembali ke Korea dari Amerika dengan pesawat yang sama, secara tidak sengaja koper Go Eun-sung (Han Hyo-joo) dan Sun Woo-hwan (Lee Seung-gi) yang bentuk dan warnanya sama persis tertukar. Begitu tiba, kehadiran Eun-sung membuat seorang gadis bernama Yoo Seung-mi (Moon Chae-won) terkejut.

Lee Seung-gi

Kemunculan Seung-mi sendiri adalah untuk menjemput Woo-hwan, cucu pemilik perusahaan raksasa milik Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung). Diminta sang nenek untuk kembali ke Korea, Woo-hwan membandel dan memutuskan untuk menghabiskan waktu beberapa hari bersenang-senang dengan para sahabatnya.

Eun-sung sendiri dijemput oleh Lee Hyung-jin, seniornya di sekolah yang mengejar gadis itu karena tahu latar belakangnya dari keluarga kaya-raya. Bahkan, Hyung-jin dengan berani meminjamkan mobil, yang sebenarnya adalah milik sang sahabat Park Jun-se (Bae Soo-bin) yang ikut menjemput, yang diaku sebagai miliknya.

Konfrontasi antara Eun-sung dan Woo-hwan dimulai ketika Woo-hwan yang pongah melempar gelas plastik ke tengah jalan dan mengenai kaca mobil yagngdikemudikan Eun-sung. Karena geram, Eun-sung langsung mengejar mobil pemuda itu sambil memintanya untuk berhenti.

Kesalahpahaman terjadi, Woo-hwan mengira gadis itu mengajaknya adu kebut-kebutan. Aksi saling pacu terjadi, yang diiringi wajah pucat penumpang masing-masing mobil. Dalam sebuah kesempatan, Woo-hwan membelokkan mobilnya secara mendadak untuk menghalangi mobil sang rival. Begitu Eun-sung mengerem, Woo-hwan kembali memacu mobilnya dengan senyum kemenangan.

Begitu sampai dirumah, Eun-sung langsung disambut oleh ayahnya Go Pyung-joong (Jun In-taek), ibu tirinya Baek Sung-hee (Kim Mi-sook)…dan adik tirinya Seung-mi. Akhirnya ketahuan kenapa Seung-mi berusaha menghindar dari Eun-sung : ia tidak ingin hubungannya dengan Woo-hwan diketahui oleh sang kakak tiri. Sementara di tempat lain, nenek Sook-ja marah-marah saat tahu cucunya Woo-hwan tidak langsung pulang dan malah bersenang-senang.

Eun-sung yang gembira karena bisa kembali berkumpul dengan keluarganya tidak sadar kalau perusahaan raksasa sang ayah terancam bangkrut. Saat Pyung-joong hendak meminjam uang dari istrinya, secara mengejutkan Sung-hee menolak. Tidak cuma itu, Sung-hee yang terbiasa hidup mewah menyebut bahwa meski dengan cara apapun, termasuk memaksa, Pyung-joong harus mendapat pinjaman uang untuk menyelamatkan perusahaan.

Begitu kembali ke Korea, perhatian Eun-sung langsung tercurah pada Go Eun-woo (Yun Joon-suk), adiknya yang mengidap autisme. Sempat mengikuti dari belakang secara diam-diam, Eun-sung terkejut saat melihat sang adik membelokkan langkahnya ke sebuah tempat les piano. Awalnya, ia mengira Eun-woo bakal disekolahkan ke sekolah musik yang prestisius.

Dalam keadaan mabuk dan sedih karena ajuan pinjamannya ditolak, Pyung-joong berjalan tak tentu arah. Di sebuah gang sepi, mendadak kepalanya dipukul dari belakang. Keesokan harinya saat bangun, ia mendapati semua barang miliknya telah dirampas seseorang. Yang lebih mengejutkan lagi, namanya termasuk dalam daftar korban meledaknya sebuah tempat karaoke.

Di sebuah bar mewah, Woo-hwan diberitahu bahwa kartu kredit miliknya sudah tidak berlaku. Sadar bahwa semua adalah ulah sang nenek, ia menyodorkan segepok uang. Sayang, uang tersebut ternyata masih kurang sehingga ia harus berurusan dengan pemilik bar. Secara kebetulan, Eun-sung, yang baru sadar tasnya tertukar menelepon.

Dengan santai, Woo-hwan meminta Eun-sung untuk membayar biaya yang kurang kalau ingin tasnya dikembalikan. Setelah itu, ia menyuruh gadis itu untuk menyetir mobilnya ke sebuah hotel mewah. Kaget ketika Woo-hwan mendadak menarik kerah bajunya, Eun-sung dengan refleks langsung mengeluarkan jurus bela dirinya…yang sukses membuat pemuda itu KO.

Begitu sadar, Woo-hwan langsung teringat akan kejadian di malam sebelumnya. Jengkel karena terus ditelepon, pemuda itu mengerjai Eun-sung. Saat gadis perkasa itu datang terlambat, Soo-hwan (yang sebenarnya ada didekat sana) meminta Eun-sung menunggu sementara dirinya menyelesaikan suatu urusan : menemui sang ibu Oh Young-ran (Yoo Ji-in) untuk meminta kartu kredit baru.

Meski kuliah di Amerika, sifat Soo-hwan sangat pongah. Saat hendak meminta tambahan kopi, dengan sombong ia mengetukkan sendok kecil ke cangkir sambil menatap pelayan yang datang dengan pandangan merendahkan. Dari belakang tiba-tiba muncul Jun-se, yang langsung menyindir Soo-hwan. Meski kesal, SOo-hwan tidak bisa berbuat banyak melawan pria yang sudah dikenal baik oleh keluarganya tersebut.

Peristiwa meledaknya tempat karaoke menjadi berita utama di televisi, Jung-hee yang kebetulan tengah menyaksikan televisi sangat kaget saat mendengar nama Pyung-joong termasuk sebagai korban. Saat diminta mengidentifikasi, wanita itu langsung berteriak sambil terduduk lemas melihat kondisi jenazah.

Menunggu terlalu lama membuat Eun-sung kesal, ia berulang kali menelepon Soo-hwan namun tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Sambil menunggu, gadis itu memutuskan untuk menelepon Sung-hee. Apa yang didengarnya sangat mengejutkan : ayahnya Pyung-joong telah meninggal dunia.

Tidak lagi memperdulikan hadiah yang telah disiapkan, Eun-sung langsung berlari ke rumah duka dan tidak bisa lagi menahan tangisnya saat melihat foto sang ayah di antara karangan bunga. Yang lebih memukulnya, sang ibu tiri Sung-hee memutuskan untuk langsung mengkremasi jenazah yang kondisinya sulit dikenali lagi.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 2

Tayang: Senin, 18 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Kesal karena Eun-sung tetap ngotot, ibu tirinya Sung-hee langsung menyodorkan sejumlah barang yang ditemukan pada mayat sang suami.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83892/brilliant-legacy-episode-2 [Edisi online: Senin, 18 Januari 2010] — Di tengah suasana duka, Eun-sung (Han Hyo-joo) kembali berdebat dengan Baek Sung-hee (Kim Min-sook). Rupanya, sang ibu tiri meminta supaya acara pemakaman tidak melibatkan Eun-woo (Yun Joon-suk) yang dianggap bakal mengacau. Namun, Eun-sung tetap memaksa.

Saat tengah menunggu tasnya dikembalikan, Woo-hwan (Lee Seung-gi) dikagetkan oleh kemunculan mendadak Jang Sook-ja. Rupanya, sang nenek memintanya pulang karena adalah hal penting : Woo-hwan diminta untuk kembali ke Korea dan meneruskan usaha keluarga.

Keruan saja Woo-hwan menolak mentah-mentah, namun ia tidak bisa mengelak karena sang ibu Oh Young-ran (Yoo Ji-in) terus membujuk. Dengan ogah-ogahan, Woo-hwan akhirnya mendatangi restoran keluarga dan disambut oleh Manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun).

Dengan sikap yang sombong, Woo-hwan menolak permintaan sang manajer supaya dirinya mengenakan pakaian pegawai restoran. Bahkan, Woo-hwan yang seharusnya menjadi pegawai biasa dengan santai duduk di meja manajer saat jam kerja sambil menelepon. Ketika ditegur, Woo-hwan dengan sikap menantang menyebut siap bila Manajer Lee mau memecatnya.

Setelah pemakaman selesai, masalah mulai melanda Eun-sung dan keluarganya. Tidak cuma harus menghadapi penyitaan barang-barang, mereka juga harus menghadapi orang-orang yang pernah dihutangi oleh suaminya Go Pyung-joong (Jun In-taek). Melihat ibu tirinya menangis sambil berusaha menjual semua miliknya, Eun-sung langsung masuk ke dalam kamarnya sambil menangis.

Kejutan dilakukan oleh Sung-hee, ia mengajak Eun-sung bicara empat mata. Tanpa basa-basi, wanita itu meminta Eun-sung untuk mencari tempat tinggal bagi dirinya dan sang adik yang autis Go Eun-woo. Eun-sung ternganga, ia sama sekali tidak menyangka kalau ibu tirinya tersebut bakal tega mengusirnya.

Seung-mi (Moon Chae-won) yang mendengar pembicaraan itu langsung memarahi sang ibu, namun Sung-hee membalas dengan menyebut bahwa semua yang dilakukannya adalah demi sang putri. Sebelum berpisah, Sung-hee memberikan segepok uang pada Eun-sung sambil menyebut supaya uang tersebut digunakan dengan baik. Meski malu dan merasa harga dirinya terinjak-injak, Eun-sung menerima uang tersebut demi Eun-woo adiknya.

Hidup berdua dengan Eun-woo ternyata tidak mudah, Eun-sung sempat mengalami berbagai masalah. Yang paling berat terjadi saat mereka sengaja menginap di tempat permandian umum, Eun-sung yang tengah membela Eun-woo yang baru saja dimarahi dan dipukul oleh seorang pria baru sadar kalau uang simpanan pemberian Jung-hee yang dipegangnya telah hilang.

Sudah tidak punya uang sama sekali, ajakan Eun-woo untuk menemui ayah mereka ditanggapi dengan serius oleh Eun-sung : ia berniat bunuh diri bersama sang adik. Namun saat hendak terjun dari sebuah tempat tinggi, Eun-sung tersadar dan langsung menangis tersedu-sedu sambil memeluk Eun-woo.

Bertekad untuk bertahan hidup dan bangkit, Eun-sung mendatangi salah seorang sahabatnya Lee Hye-ri (Min Young-won). Hanya bisa keluar di malam hari, hanya ada satu pilihan pekerjaan bagi Eun-sung : menjadi pelayan di sebuah tempat hiburan.

Woo-hwan kembali berulah, ia kembali menolak perintah Manajer Lee dan meninju pria itu yang dengan berani menyahut saat dirinya marah. Ditemani oleh Seung-mi, Woo-hwan datang ke sebuah tempat hiburan. Saat tengah ke kamar kecil, Seung-mi sangat terkejut melihat Eun-sung ada disana dengan pakaian seorang pelayan.

Langsung mengenali Eun-sung yang mengenakan wig, dengan santai Woo-hwan menarik kerah baju gadis itu, yang cuma bisa terpekik. Langsung meminta tasnya dikembalikan, Woo-hwan bahkan tidak perduli ketika kakinya menginjak ponsel Eun-sung yang belum lunas. Dari kejauhan, semua adegan itu terlihat oleh Jun-se (Bae Soo-bin).

Eun-sung tidak sadar bahwa penderitaannya baru dimulai. Di apartemen Hye-ri, kekasih gadis itu meminta Eun-woo untuk pergi ke pasar swalayan. Dalam perjalanan, Eun-woo malah berhenti di tempat dimana dirinya biasa belajar piano dan terus bermain. Sempat heran melihat kemunculan pemuda remaja itu, sang empunya tempat langsung menelepon Sung-hee.

Bisa dibayangkan, bagaimana kagetnya Sung-hee melihat Eun-woo. Ketika mencoba menghubungi Eun-sung, ponsel sang anak tiri (yang rusak karena terinjak oleh Woo-hwan) tidak diangkat. Sempat ragu apakah yang ditelepon adalah nomor yang benar, Sung-hee sangat terkejut mendengar Eun-woo bisa mengingat hal-hal detil hanya dengan sekali liat. Diam-diam, ia mulai merencanakan sesuatu.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 3

Tayang: Selasa, 19 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Saat masih di tempat kerja, Eun-sung mendapat kabar mengejutkan dari Hye-ri : adiknya Eun-woo menghilang.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83922/brilliant-legacy-episode-3 [Edisi online: Senin, 18 Januari 2010] — Dengan panik, Eun-sung (Han Hyo-joo) yang ditemani oleh Hye-ri (Min Young-won) dan kekasih sahabatnya tersebut mencari Eun-woo (Yun Joon-suk) kesana-kemari. Padahal, sang adik telah dibawa oleh ibu tirinya Sung-hee (Kim Mi-sook) ke sebuah tempat.

Disana, Sung-hee berpesan supaya Eun-woo tidak menelepon siapapun, termasuk Eun-sung, kalau masih ingin bertemu sang kakak. Terburu-buru pulang begitu tahu ada yang mengenali, begitu sampai di rumah Sung-hee langsung mengambil ponsel milik putrinya Seung-mi (Moon Chae-won) yang tengah tertidur. Rupanya, wanita itu berniat mengganti semua nomor supaya Eun-sung maupun Eun-woo tidak bisa menghubunginya lagi.

Kejatuhan Eun-sung dari seorang gadis kaya hingga menjadi seorang pelayan diam-diam membuat Jun-se (Bae Soo-bin) iba, ia tidak setuju dengan perlakuan semena-mena Woo-hwan (Lee Seung-gi). Ketika itu, Eun-sung yang begitu kuatir akan keselamatan Eun-woo hanya tidur selama dua jam, ia tidak sabar untuk segera mencari keberadaan sang adik.

Pertikaian antara Sung-hee dan Seung-mi akhirnya pecah, dengan suara tinggi sang putri menyebut berniat meninggalkan kuliahnya. Terpukul melihat keadaan Eun-sung yang begitu mengenaskan, Seung-mi menelepon Woo-hwan dan meminta pemuda itu untuk mengajaknya naik sepeda motor.

Saat tengah berboncengan, Seung-mi langsung teringat dengan kejadian beberapa tahun silam ketika dirinya pertama kali bertemu Woo-hwan. Ketika itu, ia tengah diganggu oleh tiga pemuda berandal. Namun begitu Woo-hwan muncul, ketiganya langsung terdiam dan ngacir. Sambil membopong Seung-mi, Woo-hwan berikrar siap membela gadis itu bila ada orang yang menjahatinya.

Sambil memeluk Woo-hwan dengan erat, Seung-mi meminta pemuda itu untuk tidak kembali ke Amerika. Begitu pulang, Woo-hwan langsung disambut oleh kemarahan Jang Sook-ja. Rupanya, sang nenek sudah tahu kalau cucunya memukul Manajer Lee Baek Seung-hyeun). Tidak cuma meminta Woo-hwan untuk mengurangi sifat tidak sabarnya, Nenek Jang juga menyuruhnya untuk minta maaf pada Manajer Lee didepan semua pegawai.

Terus mencari Eun-woo, Eun-sung akhirnya ambruk saat nyaris sampai di apartemen Hye-ri. Kebetulan, Jun-se tengah melintas dan langsung membopong gadis itu kedalam. Sebelum pergi, Jun-se memberikan bingkisan berisi ponsel yang sejak semula hendak diberikan pada Eun-sung. Keruan saja, Hye-ri terus memandangi pria itu dengan wajah bingung.

Keesokan harinya, Jun-se kembali sambil memperkenalkan diri. Awalnya, Eun-sung sempat menolak, namun Hye-ri cepat memotong pembicaraan keduanya. Setelah itu, Jun-se menyodorkan daftar panti asuhan yang menampung remaja yang memiliki perlakuan khusus dan meminta foto Eun-woo untuk dijadikan selebaran orang hilang.

Di saat Eun-sung sibuk, ayahnya yang kini hidup menggelandang Go Pyung-joong (Jun In-taek) tiba-tiba teringat akan dua anaknya dan memutuskan untuk menelepon. Sempat bingung ketika mengintip ke sekolah Eun-woo namun tidak menemukan putranya disana, Pyung-joong memutuskan untuk menelepon pihak sekolah. Apa yang didengar benar-benar membuatnya kaget sekaligus terpukul.

Melihat Eun-sung tidak mampu mengurus dirinya, Jun-se meminjamkan uang secara diam-diam melalui Hye-ri. Ketika ditanya alasannya, Jun-se mengaku punya hutang budi secara emosional terhadap Eun-sung. Begitu diberitahu, Eun-sung yang berniat untuk memulai jualan di malam hari demi menafkahi dirinya tidak bisa menahan air mata terharu.

Ditemani oleh Hye-ri, Eun-sung mulai mencari tempat tinggal baru yang tidak jauh dengan daerah ramai. Sempat kaget melihat Jun-se tiba-tiba muncul di kediaman barunya, Eun-sung mulai terbiasa dengan pria itu, yang kemudian menemaninya berbelanja. Hye-ri melihat semuanya sambil tersenyum, ia sadar kalau diam-diam Jun-se menyukai sahabatnya.

Masalah kembali dibuat Woo-hwan. Bukannya minta maaf pada Manajer Lee, ia malah melempar segepok uang didepan pria itu sambil memintanya tutup mulut. Begitu Nenek Jang mendengar semuanya, wanita itu tidak bisa lagi menahan kemarahannya dan langsung menampar Woo-hwan berkali-kali. Tidak pernah diperlakukan kasar, Woo-hwan langsung naik pitam.

Sadar kalau dirinya terlalu memanjakan sang cucu, Nenek Jang memutuskan untuk menapaktilasi masa awal dirinya membanting tulang sambil memikirkan keputusan selanjutnya. Saat tengah duduk di tepi jalan untuk berjualan, Nenek Jang melihat Eun-sung yang tengah berjualan sambil bernyanyi dan menari. Ingatannya langsung melayang ke masa lalu, hal serupa pernah dilakukannya sambil mengasuh anak.

Lamunannya buyar oleh seorang pedagang yang biasa mangkal di tempat Nenek Jang berada, dengan kasar pria itu mengusir wanita tua itu. Cuma bisa menatap geram, tiba-tiba Nenek Jang seolah melihat putranya (yang telah meninggal) saat masih kecil Min-suk tengah berlari-lari. Dengan panik, sang nenek berlari mengejar dan tidak melihat tangga curam yang ada didepannya.

Saat hendak pulang, Eun-sung sangat terkejut melihat seorang nenek terbujur kaku. Langsung dilarikan ke rumah sakit, kondisi Nenek Jang dinyatakan baik-baik saja namun mengalami amnesia. Ketika Eun-sung berpamitan karena hendak mencari Eun-woo adiknya, gadis itu sangat kaget karena tiba-tiba Nenek Jang memeluk tangannya dengan erat.

Sinopsis Brilliant Legacy Episode 4

Tayang: Rabu, 20 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Begitu Nenek Jang merangkul tangannya sambil meminta supaya tidak ditinggalkan sendirian, Eun-sung langsung jatuh iba.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83950/brilliant-legacy-episode-4 [Edisi online: Selasa, 19 Januari 2010] — Karena kasihan, Eun-sung (Han Hyo-joo) mengajak Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) tinggal di rumah barunya. Keputusan tersebut dicerca Hye-ri (Min Young-won), namun Eun-sung tetap ngotot pada keputusannya. Mereka tidak sadar bahwa dari dalam rumah, Nenek Jang mendengar semuanya.

Di saat yang sama, Oh Young-ran (Yoo Ji-in) yang terlalu memanjakan Woo-hwan (Lee Seung-gi) tidak berdaya ketika sang putra berkata dengan ketus bakal kembali ke Amerika. Begitu mendengar keputusan Woo-hwan, Seung-mi (Moon Chae-won) tanpa banyak bicara langsung menenggak beberapa gelas arak. Dalam keadaan setengah mabuk, Seung-mi menyebut Woo-hwan kejam dan tidak mengerti perasaannya terhadap pemuda itu.

Hilangnya Nenek Jang dari rumah membuat Young-ran dan putrinya Woo-jung (Han Ye-won) kuatir, keduanya cuma bisa melampiaskan kekesalan pada kepala pelayan Pyo Sung-chul (Lee Seung-hyung). Mengaku tidak tahu dimana keberadaan sang majikan, Kepala Pelayan Pyo yang mengerti betul akan watak Nenek Jang menyebut kalau wanita tua itu pasti kembali.

Kebaikan hati Eun-sung yang mau menerima orang tua yang mengalami nasib malang seperti dirinya membuat Nenek Jang terharu, apalagi gadis itu rela bangun pagi demi mempersiapkan barang dagangannya. Melihat Eun-sung terkantuk-kantuk, Nenek Jang langsung menawarkan diri untuk ikut berjualan sekaligus membagi resep rahasianya.

Begitu kembali ke rumah, ucapan Eun-sung kalau dirinya tidak menyangka uang bisa begitu menakutkan membuat kepala Nenek Jang sakit dan pelan-pelan ingatannya, terutama saat menampar wajah sang cucu Woo-hwan, kembali. Hal pertama yang diingat sang nenek adalah : sudah berapa hari dirinya pergi dari rumah.

Saat hendak makan siang setelah menempelkan poster orang hilang, Eun-sung kembali bertemu Jun-se (Bae Soo-bin). Iba melihat Eun-sung kelelahan hingga mimisan, Jun-se menawarkan gadis itu untuk bekerja di restoran miliknya. Namun Eun-sung malah marah, ia menyebut tidak perlu dikasihani. Rupanya Eun-sung mengira kalau restoran adalah milik Lee Hyung-jin (Kim Jae-seung), pria yang langsung pergi begitu tahu keluarganya bangkrut.

Sampai di rumah setelah hari mulai larut, Eun-sung terkejut melihat Nenek Jang belum makan siang. Protes karena makanan yang disajikan tidak enak, sang nenek terkejut saat Eun-sung menebak kalau ingatannya mulai pulih dan langsung marah-marah.

Nenek Jang kembali berulah. Saat pulang, Eun-sung terkejut karena dimarahi oleh pemilik rumah karena bunganya dipetik tanpa ijin. Rupanya, pelaku pemetikan adalah Nenek Jang. Saat diomeli, Nenek Jang berbalik marah. Melihat Eun-sung menangis, Nenek Jang tidak tega dan langsung mengembalikan selimut yang dipakainya sambil meminta gadis itu tidak mengusirnya.

Kembali ditawari Jun-se untuk bekerja di restoran miliknya, Eun-sung pulang dengan gembira sambil membawa makanan untuk Nenek Jang. Langsung mengenali restoran tersebut, waktu membuat hubungan Nenek Jang dan Eun-sung semakin akrab.

Begitu mendengar alasan Eun-sung bekerja di restoran, dan mengecilkan arti berjualan di pinggir jalan, Nenek Jang langsung pura-pura sakit perut tepat pada saat gadis itu hendak berangkat untuk wawancara kerja. Keruan saja, Eun-sung langsung panik dan membawa Nenek Jang ke rumah sakit. Sesampai disana, tiba-tiba kondisi Nenek Jang pulih.

Eun-sung yang merasa dipermainkan tidak tahan lagi, ia langsung mencari tempat sepi untuk menumpahkan air matanya. Setelah tiba di rumah, pertengkaran keduanya tidak bisa dihindari lagi. Karena emosi, Eun-sung mengaku menyesal telah membiarkan Nenek Jang masuk ke rumahnya. Begitu mendengar alasan Eun-sung, Nenek Jang langsung terdiam karena merasa bersalah telah mempermainkan gadis itu.

Keesokan harinya saat pulang, Eun-sung terkejut mendapati Nenek Jang sudah tidak ada dirumah. Rupanya, sang nenek memutuskan untuk pulang ke rumahnya. Mendorong kotak untuk mulai berjualan, Eun-sung dicegat oleh Kepala Pelayan Pyo, yang meminta gadis itu ikut dengannya.

Mengaku bakal membawa Eun-sung ke tempat Nenek Jang, gadis itu menurut. Namun, ia setengah tidak percaya saat mobil Kepala Pelayan Pyo berhenti di sebuah rumah besar. Begitu masuk ke dalam, Eun-sung sudah disambut oleh sosok yang dikenalnya dengan baik : Nenek Jang.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 5

Tayang: Kamis, 21 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Diiringi tatapan menantu dan cucu perempuannya, Nenek Jang Sook-ja mengajak Eun-sung untuk makan bersama dirinya.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/83978/brilliant-legacy-episode-5 [Edisi online: Rabu, 20 Januari 2010] — Saat makan bersama, Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) mengajukan tawaran yang sama sekali tidak disangka : ia bakal membantu Eun-sung (Han Hyo-joo) mencari adiknya yang hilang Eun-woo (Yun Joon-suk) asalkan gadis itu mau tinggal dirumahnya.

Bisa ditebak, keputusan itu langsung ditentang menantunya Oh Young-ran (Yoo Ji-in) dan cucu perempuannya Sun Woo-jung (Han Ye-won). Menurut mereka, imbalan yang paling cocok bagi Eun-sung adalah uang. Ucapan tersebut langsung membuat Nenek Jang marah, ia menganggap keduanya tidak memahami arti membalas budi yang sebenarnya.

Tindakan Nenek Jang tidak hanya sampai disitu, ia meminta Park Soo-jae (Park Sang-hyun) yang merupakan direktur perusahaan makanan Jin Sung untuk memasukkan lamaran Eun-sung supaya dirinya bisa diterima di perusahaan. Meski heran, Direktur Park sadar bahwa telah terjadi sesuatu yang luar biasa dalam diri Nenek Jang selama dirinya menumpang di rumah Eun-sung.

Berita bahagia yang disampaikan Eun-sung membuat Hye-ri (Min Young-won) gembira, namun Eun-sung sendiri merasa dirinya tidak pantas mendapat imbalan seperti itu atas perbuatan kecil yang dilakukannya. Namun, gadis itu langsung dimarahi oleh Hye-ri, yang meminta Eun-sung untuk memikirkan Eun-woo.

Sebelum pergi, Eun-sung dikunjungi oleh sahabatnya Jung In-young (Son Yeo-eun). Merasa bersalah atas apa yang terjadi pada Eun-woo, In-young menceritakan soal Seung-mi yang pernah menanyakan keberadaan Eun-sung yang kontan membuat gadis itu tersenyum lebar. Namun begitu sampai di rumah nenek Jang, senyuman tersebut langsung berubah.

Eun-sung sangat kaget saat tahu Woo-hwan (Lee Seung-gi) yang dibencinya ternyata adalah cucu Nenek Jang. Langsung menuduh Eun-sung sebagai penipu, dengan kasar Woo-hwan mengusir gadis malang itu. Tidak kalah kesal, Eun-sung menyebut tidak sudi tinggal di rumah Woo-hwan dan pergi sambil berurai air mata. Keruan saja, Nenek Jang yang baru tiba keheranan melihat Eun-sung pergi sambil menangis.

Begitu tahu kalau penyebabnya adalah Woo-hwan, Nenek Jang meminta sang cucu untuk membujuk Eun-sung untuk kembali. Bahkan ancamannya tidak main-main : bila tidak berhasil, Woo-hwan tidak boleh pulang. Keesokan harinya, Woo-hwan yang masih ngambek berpamitan dengan sang nenek karena berniat kembali ke Amerika.

Siapa sangka, niat tersebut dicegah Nenek Jang, yang tidak ingin Woo-hwan kuliah sambil hura-hura tanpa tujuan hidup yang jelas. Dengan tegas, Nenek Jang meminta Woo-hwan menyusun rencana masa depannya dalam waktu seminggu. Woo-jung yang sempat menertawakan kemalangan sang kakak langsung terdiam ketika Nenek Jang menyebut kalau hal yang sama juga berlaku untuk gadis itu.

Di rumah, Eun-sung langsung mengutuk kemalangannya. Namun, telepon dari perusahaan makanan Jin Sung membuat Eun-sung kaget, ia tidak menyangka bakal dipanggil untuk wawancara. Begitu diminta masuk ke ruangan presiden perusahaan, Eun-sung langsung ternganga saat tahu orang tersebut tidak lain adalah Nenek Jang.

Dengan suara tegas, Nenek Jang menegur Eun-sung yang dengan emosi pergi tanpa memikirkan kalau kepergiannya bisa membuat Eun-woo semakin sulit ditemukan. Setelah mendengar cerita Eun-sung soal koper yang tertukar, Nenek Jang kembali menjanjikan bakal menemukan Eun-woo apabila gadis itu mau tinggal dirumahnya.

Membawa proposal kerja sama dengan berseri-seri, Sung-hee (Kim Mi-sook) sangat terkejut melihat Nenek Jang tengah bersama Eun-sung. Sambil bersembunyi, ia mendengar ajakan sang nenek supaya anak tirinya tinggal di rumah pemilik perusahaan Jin Sung itu. Keruan saja, Sung-hee langsung lemas. Sikap Sung-hee langsung berubah 180 derajat. Begitu ada kesempatan, ia mengajak Seung-mi berziarah ke tempat abu Pyung-joong ditaruh.

Dugaannya tidak meleset, Eun-sung telah berada disana lebih dulu. Sikap ramah Sung-hee yang mendadak ramah tidak hanya membuat Eun-sung bingung tapi juga Seung-mi. Belakangan, Seung-mi baru menyadari alasan perubahan sikap sang ibu. Meski berat, gadis itu terpaksa menuruti keinginan Jung-hee.

Sempat heran melihat Seung-mi ternyata juga mengikuti pelatihan di perusahaan Jin Sung, Eun-sung mendapat telepon dari Jung-hee saat istirahat makan siang. Rupanya, sang ibu tiri meminta Eun-sung untuk merahasiakan hubungannya dengan Jung-hee dan Seung-mi. Alasannya sederhana : Jung-hee tidak ingin keluarga Woo-hwan, yang disebut sebagai calon suami Seung-mi, tahu kalau keluarganya telah bangkrut.

Senang karena Eun-sung menurut, Sung-hee berbohong dengan menyebut dirinya bakal naik bis. Pada kenyataannya, wanita itu mengemudikan sebuah mobil mewah ke sebuah tempat pijat. Ia tidak sadar bahwa disana, suaminya yang masih hidup Go Pyung-joong (Jun In-taek) telah menunggu.

Sinopsis Brilliant Legacy Episode 6

Tayang: Jumat, 22 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Begitu tahu suaminya Pyung-joong masih hidup, Sung-hee langsung membelalak kaget seolah dirinya melihat hantu.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/84011/brilliant-legacy-episode-6 [Edisi online: Kamis, 21 Januari 2010] — Masih syok melihat Pyung-joong masih hidup, ohong, bilang Eun-sung membawa Eun-woo ke Amerika.

Ketika waktu makan tiba, Eun-sung (Han Hyo-joo) langsung canggung begitu diminta duduk semeja dengan Nenek Jang Sook-ja (an Hyo-jung), Young-ran (Yoo Ji-in), dan Woo-jung (Han Ye-won). Satu-satunya yang absen adalah Woo-hwan (Lee Seung-gi), yang mengaku tidak ada nafsu makan sambil menatap Eun-sung dengan marah. Meski tidak enak, Eun-sung menurut ketika Young-ran memintanya untuk membujuk Woo-hwan.

Bukannya senang, Woo-hwan semakin marah dan mulai mengatai Eun-sung sebagai penipu karena tidak juga. Dengan mata berkaca-kaca, gadis itu langsung menyebut bahwa ia punya alasan sendiri yang belum bisa diceritakan. Kejadian itu membuat Woo-hwan mulai ragu dengan dugaannya, ia mulai memeriksa tas Eun-sung yang masih dipegangnya. Setelah melihat isi tas tersebut, Woo-hwan mulai sadar kalau Eun-sung tidak seperti gadis yang dikiranya selama ini.

Meski masih tetap sombong, sikap Woo-hwan melunak. Ia mendatangi Eun-sung sambil menyerahkan tas dan uang dalam nominal yang cukup besar sebagai pengganti kerugian yang telah ditimbulkan. Ucapan Eun-sung selanjutnya cukup membuat Woo-hwan terkejut : ia menyebut baru bakal menerima uang tersebut bila tas Woo-hwan sudah dikembalikan.

Setelah menemui Seung-mi (Moon Chae-won) untuk menanyakan soal tas Woo-hwan, dan tidak sadar kalau sang saudara tiri masih hidup berkecukupan, Eun-sung menghadiri masa orientasi kerja pertamanya. Tersenyum melihat gadis itu hanya mengenakan pakaian kasual dan sepatu kets, Nenek Jang memanggil Eun-sung setelah acara selesai, menyerahkan seamplop uang, dan menyuruhnya membeli pakaian dan sepatu yang pantas.

Setelah memulai masa percobaan di restoran yang dikomandani Manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun), Eun-sung mulai mencari pakaian dan sepatu dengan ditemani oleh Jun-se (Bae Soo-bin). Di saat yang sama, Woo-hwan juga tengah menghabiskan hari bersama Seung-mi. Saat mengobrol, Seung-mi mulai bisa menebak kenapa Woo-hwan enggan meneruskan usaha keluarga.

Begitu malam tiba, Eun-sung langsung pamit pulang karena ingin mengejar pekerjaan sampingan yaitu mengantar susu. Begitu sampai di rumah, ia langsung menyerahkan sisa uang belanja pada Nenek Jang dan menolak saat diminta untuk menyimpan sisa uang tersebut. Sikap Eun-sung yang jujur membuat Nenek Jang semakin sayang pada gadis itu.

Saat hendak berangkat kerja, Young-ran menyuruh Eun-sung untuk mengantarkan ponsel sahabatnya yang tertinggal. Sikap Young-ran yang bagai nyonya besar tersebut membuat Nenek Jang marah, apalagi Woo-jung cucu perempuannya juga setali tiga uang. Rupanya karena terbiasa hidup mewah, keduanya tidak menghargai uang dan kerja keras.

Mengantarkan ponsel ke alamat yang dituju, Eun-sung sangat kaget saat Seung-mi membuka pintu. Baru mengerti kalau ibu tirinya berbohong, Eun-sung menyerahkan ponsel sebelum kemudian buru-buru pergi. Seung-mi langsung menyusul dan, sambil memberikan tas yang dicari, beralasan bahwa apartemen tersebut adalah warisan dari mendiang ayahnya. Setelah Eun-sung pergi, Seung-mi baru menyadari kalau dirinya benar-benar anak Jung-hee.

Kembali bertemu dengan Pyung-joong, Jung-hee menyatakan sejumlah alasan dan menyalahkan suaminya. Namun, Pyung-joong yang tahu betul akan watak sang istri meminta Jung-hee menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Secara mengejutkan, Jung-hee menyebut tidak bisa lagi menerima Pyung-joong karena melanggar janji pernikahannya. Diam-diam, Jung-hee telah menyiapkan strategi untuk memastikan masa depannya : mendekati direktur Jin Sung Park Tae-soo (Choi Jung-woo).

Nenek Jang kembali dibuat kecewa oleh ulah Woo-hwan, yang dengan kasar menepis tangan salah seorang pegawai Jin Sung yang memegang lengannya. Di rumah, kekecewaan semakin menjadi-jadi saat melihat Young-ran dan Woo-jung membuang barang-barang mereka yang masih bagus dengan alasan sudah usang.

Tidak cuma itu, kedua cucunya juga menyerahkan proposal yang diminta dengan tidak memuaskan. Woo-hwan berniat menggunakan tanah yang semula disiapkan untuk membangun apartemen bagi para pekerja untuk lapangan golf terbesar di Korea, sementara cita-cita Woo-jung lebih bikin miris : mempercantik diri dan bersiap-siap menikah. Setelah berpikir cukup lama, Nenek Jang akhirnya mengambil keputusan drastis.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 7

Tayang: Senin, 25 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Demi memaksa kedua cucunya untuk bisa hidup mandiri, Nenek Jang Sook-ja menunjuk Eun-sung sebagai pewaris tunggalnya.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/84044/brilliant-legacy-episode-7 [Edisi online: Senin, 25 Januari 2010] — Keputusan Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) membuat menantunya Young-ran (Yoo Ji-in) dan dua cucunya Woo-hwan (Lee Seung-gi) dan Woo-jung (Han Ye-won) kaget setengah mati, aplagi sang nenek menyebut bakal mengusir ketiganya bila tidak mau bekerja untuk mencari nafkah.

Penolakan paling keras muncul dari Woo-hwan, yang memutuskan untuk keluar dari rumah keluarganya dan hidup sendiri. Saat keluar, Woo-hwan berpapasan dengan Eun-sung. Melihat pemuda itu pergi dengan marah, keruan saja Eun-sung yang tengah memboyong sepeda barunya kebingungan. Apalagi, perlakuan tidak mengenakkan juga didapatnya dari Young-ran dan Woo-jung.

Di pabrik, Young-ran terkejut saat diberitahu dirinya bakal diperlakukan sebagai pelayan biasa. Tugasnya pun jauh dari kata santai : memotong kimchi menjadi bagian-bagian kecil. Membuat rekan-rekan sekerjanya mengurut dada karena potongan yang dilakukan jauh dari sempurna, Young-ran langsung lemas saat tahu bahwa dalam sehari, ia harus memotong kimchi dalam jumlah sangat banyak.

Nyaris tidak pernah bekerja keras, Woo-jung kembali ke restoran dan kembali berhadapan dengan manajer yang sempat dimusuhinya dulu. Bisa ditebak, Woo-jung langsung kena marah karena saat bekerja sebagai pengantar makanan, pelayanannya jauh dari memuaskan karena masih mengenakan sepatu hak tinggi.

Satu-satunya yang masih bertahan adalah Woo-hwan, ia menumpang di kediaman sahabatnya Jin Young-suk (Jung Suk-won). Belum bisa melepaskan kebiasaan foya-foya, Woo-hwan baru sadar bahwa keuangannya menipis setelah pulang karaoke. Meski begitu, ia tetap memilih untuk menginap di sebuah hotel mewah sambil memikirkan langkah selanjutnya.

Sung-hee (Kim Mi-sook) sangat terkejut saat diberitahu Young-ran soal keputusan nenek Jang, ia tidak menyangka sama sekali kalau Eun-sung lagi-lagi menjadi orang yang menghalangi niatnya. Namun Sung-hee masih tetap meremehkan apa yang terjadi, ia menganggap Nenek Jang hanya memanfaatkan Eun-sung untuk memotivasi Woo-hwan.

Oleh Young-ran, Seung-mi (Moon Chae-won) diminta mampir ke rumah untuk mengantarkan pakaian bagi Woo-hwan yang masih ngambek. Pertemuan dengan Eun-sung tidak bisa dihindari, Eun-sung langsung teringat dengan ucapan Seung-hee dan, didepan Nenek Jang, pura-pura tidak mengenal sang saudara tiri.

Berusaha kabur dari tempatnya bertugas, Woo-jung mendatangi Jun-se dan merengek supaya diperbolehkan bekerja di restoran pria itu. Sudah tentu Jun-se menolak, apalagi ia tahu Nenek Jang memerintahkan supaya Woo-jung diperlakukan sama seperti pekerja Jin Sung yang lain.

Saat mengantar gadis itu keluar, keduanya berpapasan dengan Eun-sung. Bisa dibayangkan, bagaimana kagetnya Eun-sung saat tahu kalau Jun-se ternyata bukan hanya manajer melainkan juga pemilik restoran, ia langsung pergi dengan marah tanpa memperdulikan alasan pria itu. Namun, kemarahan tersebut mulai mereda setelah mendapat nasehat dari sahabatnya Hye-ri (Min Young-won) mengenai betapa banyaknya bantuan Jun-se selama ini.

Puncak kesulitan Woo-hwan terjadi ketika dirinya sudah tidak mampu lagi membayar biaya hotel dan harus berurusan dengan polisi. Kabar itu membuat Young-ran ibunya kaget, namun saat diberitahu, Nenek Jang bergeming dan menolak untuk membebaskan sang cucu laki-laki, yang sempat menyerang polisi yang tengah menginterogasinya karena merasa terhina, dari penjara.

Untungnya ada Jun-se, yang begitu diberitahu langsung membebaskan Woo-hwan dengan uang jaminan. Tidak punya tempat lagi, Woo-hwan harus menelan malu dan memutuskan untuk pulang ke rumah. Begitu melihat sang cucu, Nenek Jang kembali menekankan aturan yang harus ditaati : ia meminta Woo-hwan bekerja di restoran tempat Eun-sung magang.

Meski tidak punya uang, paginya Woo-hwan yang masih tetap sombong nekat berangkat naik taksi meski sudah diperingatkan Eun-sung. Akibatnya saat sampai di tempat kerja, ia harus meminjam uang dari gadis itu. Saat dimarahi karena boros, Woo-hwan malah menarik lengan Eun-sung sambil menyebut gadis itu sombong karena telah menjadi pewaris Jin Sung. Keruan saja, Eun-sung sangat kaget.
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 8

Tayang: Selasa, 26 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Dasar polos, ucapan Woo-hwan yang menyebut kalau Eun-sung telah ditunjuk sebagai ahli waris sang nenek tidak dimengerti gadis itu.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/84073/brilliant-legacy-episode-8 [Edisi online: Selasa, 26 Januari 2010] — Meski gengsi, Woo-hwan (Lee Seung-gi) akhirnya mengganti pakaian mewah yang dikenakan dengan seragam restoran. Siapa sangka, pekerjaan di restoran sangat melelahkan dan tidak semudah yang dikira. Ditambah lagi, sikapnya yang pongah membuat Woo-hwan dijauhi oleh karyawan lain.

Saat pulang, Woo-hwan akhirnya harus merasakan kehidupan rakyat biasa dengan naik bis. Meski diperlakukan dengan buruk, Eun-sung (Han Hyo-joo) berulang kali membantunya. Begitu sampai di rumah, Eun-sung langsung menanyakan soal pelimpahan warisan pada Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung). Bisa menebak kalau namanya hanya dimanfaatkan untuk menyadarkan Woo-hwan, Eun-sung ternyata tidak keberatan karena Nenek Jang sudah begitu baik padanya.

Bangun di pagi hari dalam keadaan lelah (karena belum pernah bekerja keras sebelumnya), Woo-hwan menemui Nenek Jang di ruang tamu dan menyebut siap bekerja di perusahaan Jin Sung. Jawaban sang nenek sama sekali tidak diduga : tidak ada lowongan bagi Woo-hwan sehingga otomatis ia harus kembali bekerja di restoran. Sebelum pergi, Nenek Jang menyerahkan uang yang merupakan upah Woo-hwan bekerja dalam sehari.

Di perjalanan ke restoran, Woo-hwan dicegat oleh Eun-sung yang mengendarai sepeda dan langsung diminta untuk segera membayar sebagian hutangnya. Akibatnya, pemuda itu hanya mempunyai uang pas-pasan untuk naik bis umum dan ‘terpaksa’ makan siang bersama karyawan lain. Di tempat kerja, kejengkelan Woo-hwan makin menjadi ketika Manajer Lee menyuruh Eun-sung untuk mengajarinya tentang seluk-beluk restoran.

Seperti yang bisa ditebak, Eun-sung mulai frustrasi menghadapi sikap Woo-hwan yang pongah. Begitu jam makan siang tiba, Woo-hwan tertolong oleh kemunculan Seung-mi yang membawakannya bekal makan siang. Namun karena keasyikan dengan Seung-mi, Woo-hwan terlambat kembali ke restoran. Bisa ditebak, ia langsung dimarahi habis-habisan oleh Eun-sung.

Setelah berpikir cukup lama, Eun-sung akhirnya memutuskan untuk berbaikan dengan Jun-se. Begitu melihat sepeda gadis itu didepan restorannya, wajah Jun-se langsung berseri-seri. Jun-se sempat sedikit kaget karena Eun-sung sebagai kakak yang dikirim oleh mendiang ayahnya dari surga, namun ia bisa menutupi kegalauan hatinya dengan senyum.

Berhasil menjual beberapa tas pribadi berharga mahal, Young-ran (Yoo Ji-in) dan Woo-jung (Han Ye-won) berusaha mengendap-ngendap masuk ke rumah namun dasar apes, aksi mereka terlihat oleh Nenek Jang. Sempat berkelit, keduanya tidak berdaya ketika Nenek Jang menyita dompet mereka sambil mengancam bakal mengusir Young-ran dan Woo-jung bila kedapatan memperoleh uang dengan menjual barang-barang pribadi.

Keesokan harinya, Manajer Lee menegur Eun-sung karena Woo-hwan menghilang. Saat dicari, ternyata pemuda itu tengah tidur-tiduran di bagian atap restoran. Menyebut telah menyelesaikan tugasnya, Woo-hwan terdiam saat ditanya mengenai apa yang harus dilakukan seorang pelayan saat berhadapan dengan tamu. Keruan saja, Eun-sung kembali kesal karena Woo-hwan tidak mengerjakan tugasnya.

Bukannya merasa bersalah, Woo-hwan malah balik menyalahkan Eun-sung dan menyebut bahwa sejak kemunculan gadis itu dirumah keluarganya, pria itu selalu dihinggapi kesialan. Kemarahan sekaligus kesombongan Woo-hwan langsung luntur begitu Eun-sung tidak bisa lagi menahan emosinya. Sambil terisak, ia mengatakan bahwa Woo-hwan lah yang menyebabkan Eun-sung tidak bisa bertemu dengan sang ayah untuk terakhir kalinya.

Woo-hwan hanya bisa terdiam ketika Eun-sung berlari meninggalkan dirinya yang terdiam. Belum reda tangisnya, Eun-sung mendapat telepon dari Jung-hee (Kim Mi-sook), yang mengajak gadis itu bertemu. Sempat mengatakan tidak ingin menemui sang ibu tiri, secara tidak sengaja ucapan Eun-sung yang menyebut nama Seung-mi terdengar oleh Woo-hwan.

Beralasan tidak enak melihat Eun-sung tinggal di rumah orang lain yang bukan keluarganya, Jung-hee meminta anak tirinya pindah ke sebuah apartemen yang bakal dibayarinya. Tujuannya sudah jelas : memisahkan Eun-sung dari Nenek Jang dan Woo-hwan. Jung-hee tidak menyangka sama sekali kalau Eun-sung bakal menolak tawarannya mentah-mentah.

Wajah Jung-hee mulai berubah saat Eun-sung menceritakan rahasia yang selama ini hanya diketahui dirinya dan Nenek Jang : kepindahannya adalah supaya Nenek Jang mau membantu menemukan Eun-woo (Yun Joon-suk) yang masih hilang. Bahkan, ia langsung pucat saat mendengar dari Eun-sung kalau Nenek Jang telah mengerahkan orang untuk mencari Eun-woo hingga ke pinggiran kota Seoul
Sinopsis Brilliant Legacy Episode 9

Tayang: Rabu, 27 Januari 2010 pukul 15:30 WIB di Indosiar

Meski terkejut, Jung-hee masih berusaha membujuk Eun-sung untuk segera keluar dari rumah Nenek Jang.

Dikutip dari http://www.indosiar.com/sinopsis/84118/brilliant-legacy-episode-9 [Edisi online: Rabu, 27 Januari 2010] — Eun-sung (Han Hyo-joo) sempat ragu-ragu begitu mendengar penjelasan Sung-hee (Kim Mi-sook), namun ia berusaha menguatkan tekad sambil menyebut bahwa kebaikan Nenek Jang Sook-ja (Ban Hyo-jung) hanya bisa dibalas dengan pengabdian seumur hidup. Mendengar ucapan tersebut, keruan saja Sung-hee langsung lemas.

Begitu pulang, Jung-hee langsung disambut oleh Seung-mi (Moon Chae-won) yang sangat marah saat tahu ternyata ibunya tidak semiskin yang dikira. Ketika dikonfrontir, dengan dingin Sung-hee menyebut bahwa ia sengaja tidak mau menampung Eun-sung dan Eun-woo (Yun Joon-suk) karena keduanya tidak dianggap sebagai bagian dari keluarga.

Sikap dingin sang ibu membuat Seung-mi terpukul, dalam kesedihannya cuma satu nama yang diingat : Woo-hwan. Mendapat telepon dari Seung-mi, Woo-hwan langsung mendatangi gadis itu dengan naik bis (setelah usahanya meminjam mobil gagal karena tidak diijinkan oleh Nenek Jang). Begitu mendengar penghiburan dari pemuda itu, Seung-mi tersenyum dan kembali bersemangat.

Di kediaman Nenek Jang, Young-ran (Yoo Ji-in) dan Woo-jung (Han Ye-won) kembali mengemis-ngemis pada Nenek Jang untuk diberi uang lebih. Alasannya, mereka ingin merasa aman. Alasan yang tidak masuk akal tersebut keruan saja ditanggapi dengan dingin oleh Nenek Jang, yang menyebut keduanya bisa memperoleh uang lebih bila mampu menabung dari upah akhir bulan.

Begitu Woo-hwan melengos pergi, ucapan Eun-sung langsung membuatnya terdiam sejenak. Dengan suara tegas, gadis itu mengingatkan Woo-hwan untuk bersikap baik didepan pelanggan karena kehadiran mereka adalah berkat kerja keras Nenek Jang selama puluhan tahun dan berkat para pelanggan-lah Woo-hwan bisa merasakan hidup yang nyaman.

Woo-hwan masih tetap ngotot tidak mau makan bersama karyawan restoran lain dan memilih untuk menghabiskan upahnya untuk makan di tempat lain. Akibatnya, uang yang dimiliki bahkan tidak cukup untuk bis pulang. Waktu hendak kembali kerja, secara tidak sengaja Woo-hwan melihat Eun-sung tengah berbicara dengan seorang pria yang sebenarnya adalah kekasih Hye-ri (Min Young-won).

Kembali bersikap tidak sopan, Woo-hwan langsung ditegur Manajer Lee Joon-young (Baek Seung-hyun) dan dipindahtugaskan ke bagian dapur. Eun-sung tidak luput dari teguran cuma bisa mengelus dada, apalagi saat diminta untuk mengaduk sup, Woo-hwan tidak bisa lepas dari ponsel. Akibatnya fatal, kaki dan tangan pemuda itu terkena kuah sup yang panas.

Langsung berteriak dan membuat kegaduhan, Woo-hwan sama sekali tidak menyangka bahwa orang pertama yang menolongnya adalah Eun-sung. Oleh Eun-sung, Woo-hwan diolesi pasta gigi untuk mengurangi rasa sakit akibat terbakar. Sempat gengsi dan tidak percaya akan khasiat pasta gigi, Woo-hwan cuma bisa terdiam ketika melihat Eun-sung mengambil-alih tugas di dapur dan memintanya untuk beristirahat (diiringi tatapan kesal rekan-rekan kerja di restoran).

Sadar kalau posisinya makin terjepit, Jung-hee memutuskan untuk menjemput Eun-woo. Tidak sadar kalau Seung-mi tengah berencana untuk menjual apartemen, Jung-hee membayar seorang pria yang mengaku sebagai paman Eun-woo. Namun ia sangat terkejut saat diberitahu kalau tidak ada remaja yang mahir bermain piano bernama Eun-woo disana.

Ditugaskan di gudang, Woo-hwan kembali membuat masalah saat membereskan barang-barang keperluan restoran. Ketika Eun-sung hendak mengambil sebuah kotak yang ditaruh pemuda itu di atas rak, dengan kasar Woo-hwan menariknya. Meski bermaksud baik, aksi tersebut membuat pergelangan kaki Eun-sung terkilir.

Begitu mendengar kalau Eun-sung berniat menjual kediamannya, Jun-se sangat kaget. Untuk memecahkan masalah Hye-ri, ia mengusulkan agar gadis itu bekerja di restoran miliknya. Adegan menarik sempat terjadi di pasar swalayan saat Jun-se berbelanja bersama Eun-sung. Tidak tega melihat cedera gadis itu, Jun-se mengangkat Eun-sung hingga terduduk di dalam kereta dorong. Meski sempat malu, Eun-sung akhirnya menikmati keadaan tersebut.

Keesokan harinya saat melihat Eun-sung membawa banyak barang, Nenek Jang langsung memerintahkan Woo-hwan untuk mengantar gadis itu dengan imbalan tidak perlu bekerja di restoran. Tidak cuma itu, Nenek Jang juga memberi sang cucu uang dalam jumlah yang cukup besar. Sudah tentu, Woo-hwan tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali mengemudikan mobil mewahnya.

Diminta untuk meninggalkan Eun-sung, Woo-hwan ternyata tidak tega setelah melihat gadis itu berjalan terpincang-pincang di pemakaman dan memutuskan untuk menemaninya. Saat berjalan kembali, Woo-hwan meminta Eun-sung memegang tangannya. Di saat yang sama, Go Pyung-joong (Jun In-taek) ayah Eun-sung juga muncul untuk memberi penghormatan pada mendiang istrinya.

Read Users' Comments (0)

opening bleach

oreta awai tsubasa
kimi wa sukoshi
aosugiru sora ni tsukareta dake sa
mou dareka no tame ja nakute
jibun no tame ni waratte ii yo

izen to shite shinobiyoru kodoku
uchigawa ni tomoru rousoku
nigiwau ba ni gouka na shanderia to wa urahara ni

tarinai kotoba no
kubomi o nani de umetara ii n' darou
mou wakaranai yo

semete yume no naka de
jiyuu ni oyogetara anna sora mo iranai no ni
kinou made no koto o
nuritsubusa nakute mo asu ni mukaeru no ni

oreta awai tsubasa
kimi wa sukoshi
aosugiru sora ni tsukareta dake sa
mou dareka no tame ja nakute
jibun no tame ni waratte ii yo

rettoukan to no wakai wa
kantan ni wa kanawanaisa
Jiishiki no teppen ni suwaru
kagami ga utsusu hanabira

furishiboru you ni
kogoreta ai wo sakende miru keredo
modokashikute

meguru toki no naka de
kizuguchi wa yagate
kasabuta ni kawatte iku
kimi wa sore o matazu
totemo utsukushiku
totemo hakanage de

hagare ochita ato no
ubuge no you ni
hi damari no naka de furueru inori
ima wa muri ni dareka no koto wo
ai sou to omowanakute ii no ni

[instrumental]

toki ni kono sekai wa
ue wo muite
aruku ni wa sukoshi mabushii sugiru ne
shizumu you ni
me wo fuseru to
kawaita chimen ga namida wo susuru

Why do we feel so alone all the time?
Subete wo uketomenakute ii yo
why do we feel so alone all the time?
koraeru koto dakedo
Yuuki ja nai

Read Users' Comments (0)